Loading...
Kebersamaan Bapak Katolik Paroki

Kebersamaan Bapak Katolik Paroki

  • 01 Okt 2025
  • Berita

BAPAK-BAPAK PAROKI CIJANTUNG BERKUMPUL

“Langkah Baru, Semangat Baru: Kebersamaan Bapak Katolik Paroki”

Pro Familia, Ecclesia et Patria

Sabtu pagi, 27 September 2025, Aula Santo Alfonsus tampak sedikit berbeda dari biasanya.

Kursi-kursi yang rapi berderet mulai terisi satu per satu oleh para bapak Katolik dari paroki.

Suasana terasa hangat, ada rasa ingin tahu sekaligus antusias yang menyelimuti ruangan itu.

 

Hari itu menjadi momen bersejarah: untuk pertama kalinya para bapak Katolik berkumpul bersama dalam satu wadah.

Mereka datang dengan tujuan sederhana namun dalam: berbagi cerita tentang hidup, peran, dan panggilan mereka sebagai bapak, suami, dan laki-laki beriman.

Tema yang dipilih begitu kuat maknanya: “Sahabat bagi sesama, teladan bagi keluarga, pilar kuat bagi Gereja, saksi kasih Kristus di masyarakat.”

 

Pertemuan dimulai dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh P. Willy Ngongo Pala, CSsR.

Misa itu menjadi dasar yang kokoh, mengingatkan bahwa semua peran dan perjuangan seorang bapak berakar pada kasih Allah sendiri.

Seusai misa, acara berlanjut dengan sebuah pengantar singkat dari moderator.

Ia berbicara tentang pentingnya peran bapak dalam membangun keluarga, menopang Gereja, sekaligus memberi kesaksian di tengah masyarakat.

Kata-kata itu membuka ruang bagi para bapak untuk semakin menyadari panggilan mereka.

Lalu tibalah saat yang paling ditunggu: sesi berbagi dalam kelompok kecil.

Para bapak duduk melingkar, saling bercerita tentang pengalaman mereka sebagai ayah, suami, dan pekerja.

Ada tawa yang pecah, ada kisah yang membuat hening, ada juga pengalaman yang menguatkan.

Dari cerita-cerita itu, lahirlah rasa persaudaraan baru: bahwa mereka tidak berjalan sendirian.

Menariknya, acara ini dipandu oleh tim muda kaderisasi paroki.

Sentuhan anak-anak muda itu memberi semangat segar, menjembatani generasi, dan memperlihatkan indahnya kerja sama dalam Gereja.

Tercatat ada 79 bapak yang hadir. Angka yang tidak kecil untuk sebuah pertemuan perdana.

Kehadiran mereka menjadi tanda bahwa kerinduan untuk bersatu dan saling mendukung memang nyata.

Pertemuan ini ditutup dengan beberapa kesepakatan penting. Para bapak sepakat untuk terus menjalin silaturahmi, bertemu tiga bulan sekali untuk doa dan berbagi pengalaman.

Mereka juga berkomitmen ambil bagian dalam kehidupan liturgi paroki, misalnya dengan membentuk koor untuk perayaan Ekaristi mingguan.

Dan tentu saja, seperti biasa dalam tradisi kekeluargaan kita, rangkaian acara diakhiri dengan makan bersama.

Suasana makan penuh canda tawa, menambah rasa persaudaraan yang semakin erat.

Hari itu, lahirlah sebuah wadah baru: persekutuan bapak-bapak Katolik yang ingin menjadi sahabat, teladan, pilar, dan saksi kasih Kristus.

Sebuah langkah kecil, tapi penuh harapan besar bagi keluarga, Gereja, dan tanah air.

Hallo, ada yang bisa dibantu?